MEDAN - Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, SE, MM menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) akhir Tahun Anggaran (TA) 2020 kepada DPRD Medan pada rapat paripurna DPRD Medan, Senin (29/3).
LKPJ merupakan laporan dalam bentuk rangkuman keterangan kembali pelaksanaan kebijakan prioritas program dan capaian kinerja selama Tahun 2020.
Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Medan Hasyim didampingi Wakil-Wakil Ketua Ihwan Ritonga, Rajuddin Sagala dan HT Bahrumsyah. Juga hadir Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman dan Sekda Kota Medan, Ir. Wiriya Alrahman, MM.
LKPJ merupakan laporan dalam bentuk rangkuman keterangan kembali pelaksanaan kebijakan prioritas program dan capaian kinerja selama Tahun 2020.
Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Medan Hasyim didampingi Wakil-Wakil Ketua Ihwan Ritonga, Rajuddin Sagala dan HT Bahrumsyah. Juga hadir Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman dan Sekda Kota Medan, Ir. Wiriya Alrahman, MM.
Dalam laporannya, penyampaian LKPJ untuk menciptakan mekanisme cheks and balance penyelenggaraan Pemko Medan dengan DPRD. Bahkan pelaksanaan LKPJ, guna mendorong penyelenggaraan otonomi daerah yang semakin optimal, nyata dan bertanggung jawab pada masa yang akan datang.
Dilanjutkan Bobby, ruang lingkup maupun materi LKPJ akhir Tahun 2020 secara garis besar terbagi dua materi pokok. Yang pertama sebagai laporan tentang capaian kinerja keuangan daerah selama TA 2020 dan laporan urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas tugas umum.
Dikatakan Bobby, khusus di bidang pengelolaan keuangan mengalami refocusing akibat pandemi covid 19 yang terjadi di awal tahun 2020 sampai dengan saat ini. Sedangkan capaian realisasi pendapatan daerah tahun 2029 juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Selanjutnya dari sisi belanja daerah, juga mengalami penurunan yang cukup signifikan dan hal tersebut merupakan pukulan yang sangat berat bagi penyelenggara pemerintahan daerah khususnya di tahun 2020.
"Kota Medan menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang cukup kompleks seperti keluhan pelayanan publik, pengangguran dan kemiskinan. Untuk itu seluruh komponen pembangan kota harus terus bekerjasama dan berkolaborasi secara harmonis untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Medan," ucap Bobby.
Diakuinya juga pembangunan kota selama tahun 2020 belum sepenuhnya dapat memenuhi seluruh aspirasi masyarakat.
Hal ini bukan disebabkan kurangnya perhatian terhadap kepentingan masyarakat, tetapi adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
"Untuk itu kepada segenap jajaran aparatur dan OPD, saya ingatkan kita terus membangun etos kerja yang semakin tinggi, integritas dan kompetensi sekaligus bekerja keras mewujudkan kinerja lebih baik. Birokrasi harus punya integritas dan kompetensi yang lebih baik mewujudkan pelayanan umum prima pada masa akan datang," katanya.
Tidak lupa Bobby Nasution menyampaikan harapannya agar segenap anggota dewan dapat memberikan saran, masukan dan rekomendasi strategis yang dijadikan masukan perbaikan ke depan.
Dilanjutkan Bobby, ruang lingkup maupun materi LKPJ akhir Tahun 2020 secara garis besar terbagi dua materi pokok. Yang pertama sebagai laporan tentang capaian kinerja keuangan daerah selama TA 2020 dan laporan urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas tugas umum.
Dikatakan Bobby, khusus di bidang pengelolaan keuangan mengalami refocusing akibat pandemi covid 19 yang terjadi di awal tahun 2020 sampai dengan saat ini. Sedangkan capaian realisasi pendapatan daerah tahun 2029 juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Selanjutnya dari sisi belanja daerah, juga mengalami penurunan yang cukup signifikan dan hal tersebut merupakan pukulan yang sangat berat bagi penyelenggara pemerintahan daerah khususnya di tahun 2020.
"Kota Medan menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang cukup kompleks seperti keluhan pelayanan publik, pengangguran dan kemiskinan. Untuk itu seluruh komponen pembangan kota harus terus bekerjasama dan berkolaborasi secara harmonis untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Medan," ucap Bobby.
Diakuinya juga pembangunan kota selama tahun 2020 belum sepenuhnya dapat memenuhi seluruh aspirasi masyarakat.
Hal ini bukan disebabkan kurangnya perhatian terhadap kepentingan masyarakat, tetapi adanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
"Untuk itu kepada segenap jajaran aparatur dan OPD, saya ingatkan kita terus membangun etos kerja yang semakin tinggi, integritas dan kompetensi sekaligus bekerja keras mewujudkan kinerja lebih baik. Birokrasi harus punya integritas dan kompetensi yang lebih baik mewujudkan pelayanan umum prima pada masa akan datang," katanya.
Tidak lupa Bobby Nasution menyampaikan harapannya agar segenap anggota dewan dapat memberikan saran, masukan dan rekomendasi strategis yang dijadikan masukan perbaikan ke depan.