JAKARTA - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Pol Agus Andrianto menyampaikan permintaan maaf bila proses pelayanan di Mabes Polri terganggu usai serangan teror oleh perempuan berinisial ZA (25) pada Rabu (31/3) sore kemarin.
Agus mengatakan polisi memang tengah meningkatkan keamanan di lingkungan Mabes Polri dan Bareskrim pascaaksi teror yang dilancarkan ZA.
"Mohon maaf bila masyarakat yang membutuhkan pelayanan di Mabes Polri agak terganggu dengan peningkatan pengamanan dan pengecekan sebelum masuk ke Mabes Polri," kata Agus saat dihubungi, Kamis (1/4).
Agus mengatakan, polisi juga masih terus mengevaluasi penanganan usai serangan tersebut. Termasuk untuk aksi teror yang terjadi sebelumnya di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3).
"Sejak Pak Kapolri dilantik sudah menyampaikan arah bijak beliau termasuk di dalamnya antisipasi dan penanganan teror serta langkah-langkah antisipasinya," ucap Agus.
Sementara itu, terkait ZA yang lolos dari penjagaan petugas, Agus mengakui polisi tidak bisa selalu mengawasi setiap orang yang hendak masuk lingkungan kompleks Mabes Polri. Sebab, di kawasan tersebut terdapat posko pelayanan publik.
Meski begitu, kata Agus, Kapolri Jenderal Listyo Sigit selalu mengevaluasi pelbagai penanganan dan kejadian terkait itu. Terutama peningkatan kewaspadaan pasca-serangan.
"Pelaku kan bisa pilih sasaran sesuai target dan mau mereka. Mako Polri kan terbuka untuk umum karena pelayanan publik," ujar dia lagi.
ZA diketahui lolos dari penjagaan petugas di gerbang masuk sebelum melancarkan aksi dengan menodongkan senjata api ke petugas di lingkungan Kompleks Mabes Polri.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangannya menyebut ZA lolos setelah berpura-pura bertanya lokasi pos pelayanan.
Dalam insiden baku tembak, ZA tewas setelah mendapat tembakan dan langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi, lalu dimakamkan. Sigit menyebut ZA melakukan aksi lone wolf dan diduga berideologi ISIS.