JAKARTA - Kongres Luar Biasa PSSI 2023 akhirnya selesai dan menghasilkan ketua umum yang baru. Erick Thohir terpilih menjadi pemimpin induk sepakbola nasional empat tahun ke depan.
Menurut catatan redaksi, KLB PSSI yang diselenggarakan di Hotel Shangri La, Jakarta, Kamis (16/2/2023) merupakan kongres yang digagas pasca tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 silam.
Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Erick. Kompetisi salah satunya, Liga 2 dan Liga 3 berhenti akibat tragedi Kanjuruhan. Kinerja wasit juga menjadi sorotan.
Desakan pergantian Ketua PSSI pasca tragedi Kanjuruhan terus disuarakan oleh masyarakat karena mengganggap induk sepakbola nasional ini bertanggungjawab atas tragedi kelam sepakbola Indonesia tersebut.
Bagaimana tidak, korban meninggal dunia pada tragedi tersebut berjumlah 133 orang, ratusan penonton juga menjadi korban luka-luka.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sendiri menegaskan penyebab utama tragedi Kanjuruhan Kabupaten Malang adalah adanya tembakan gas air mata yang ditembakkan oleh personil Kepolisian.
"Sampai saat ini, kesimpulan kami gas air mata adalah penyebab utama terjadinya tragedi Kanjuruhan," kata Choirul.
Menurut catatan redaksi, buntut tragedi Kanjuruhan tersebut, Kapolda Jawa Timur saat itu Irjen Pol Nico Afinta dicopot dari jabatannya begitu juga dengan Kapolres Malang saat itu AKBP Ferli Hidayat.
PSSI AKHIRNYA GELAR KONGRES LUAR BIASA
Pembenahan demi pembenahan terus disuarakan oleh pecinta sepak bola tanah air dan masyarakat Indonesia pada umumnya termasuk pergantian Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule.
Melalui Kongres Luar Biasa PSSI 2023, ketua atau pimpinan pusat yang menaungi sepakbola Indonesia akhirnya berganti dari Mochamad Iriwan ke Erick Thorir
Pergantian Ketua Umum PSSI pada kongres 2023 tentu membawa harapan agar sepakbola Indonesia menjadi lebih baik.
Menurut catatan redaksi tragedi Kanjuruhan Malang, PSSI jelas bertanggungjawab, namun yang paling bertanggungjawab adalah pihak Kepolisian yang menembakkan gas air mata ke penonton.